Hyperwallet adalah perusahaan payment service yang berada di bawah payung PayPal. Dijelaskan di laman resminya bahwa Hyperwallet, layanan PayPal, menyediakan pemrosesan pembayaran untuk beragam industri secara global - penjualan pasar, komisi, penyelesaian asuransi, badan amal, penggantian biaya studi klinis, maskapai penerbangan, dan tunjangan karyawan. Nama Hyperwallet memang tidak seterkenal induknya yaitu PayPal, tapi apakah Hyperwallet ini bisa dipercaya seperti induknya tersebut?
Hyperwallet memang perusahaan global yang jika dilihat oleh orang awam sangat bisa dipercaya dengan sokongan nama dari PayPal dan situs resmi yang meyakinkan. Namun kenyataannya Hyperwallet ini belum memuaskan untuk beberapa penggunanya bahkan untuk ukuran pengguna dunia. Di Indonesia khususnya, pencairan dana dari Hyperwallet ke salah satu bank BUMN yaitu BRI nyatanya tidak semudah itu. Masalah transfer dana ini dialami oleh beberapa freelancer Indonesia yang menggunakan jasa Hyperwallet tersebut.
Saat awal pencairan disebutkan bahwa dana akan terkirim dalam 1 sampai 3 hari kerja dan semua informasi ini dikirim lewat e-mail. Untuk prosedurnya Hyperwallet sangat memenuhi standar penyedia payment global karena memang jelas Hyperwallet adalah anak asuhan PayPal. Namun, lagi-lagi semua nama besar itu tak menjamin kepuasan untuk layanannya. Setelah empat hari uang yang dijanjikan akan terkirim tersebut tak kunjung sampai. Dan di hari keempat sebuah e-mail akan datang dan menjelaskan bahwa money could not be transferred. Jelas ini sangat mengecewakan bagi freelancer yang mengandalkan rekening online untuk satu-satunya cara mencairkan uangnya. Dalam e-mail tersebut menyatakan bahwa ada masalah dengan informasi nomor rekening yang disediakan freelancer yang mana masalah nomor rekening tersebut tidak ada sama sekali karena nomor rekening yang diinformasikan sudah benar adanya.
BRI selaku bank penerima dana setelah dikonfirmasi melalui costumer service-nya tidak bisa menjelaskan masalah ini, tentunya karena mereka hanya pasif menerima transaksi dan mereka tidak mau tahu atas masalah ini. Pihak BRI cenderung menanyakan bagaimana kondisi pencairan tersebut pada pihak pengirim yaitu Hyperwallet.
Ketidakpuasan ini ternyata bukan hanya dialami pengguna di Indonesia namun juga hampir di seluruh dunia. Setelah ditelusuri melalui situs reviewers terkemuka dunia nama Hyperwallet hanya mendapatkan rating dengan skor bintang 1 sampai 2. Tentunya dengan beragam masalah yang dialami oleh pengguna di seluruh dunia tidak spesifik sama seperti yang dialami freelancer Indonesia.
0 Comments