Type something and hit enter

author photo
By On

Purwakarta Dalam 3 Menit

Sejarah Purwakarta

Purwakarta adalah salah satu kota yang terkenal dan memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah di Jawa Barat. Pada zaman Belanda di tahun 1831, Purwakarta dijadikan ibu kota dari Kabupaten Karawang dan mempunyai perannya sendiri dalam pemerintahan kala itu. Sebelumnya, daerah tersebut belum dikenal sebagai Purwakarta melainkan Sindangkasih yang merupakan nama salah satu perkampungan di sana. Sindangkasih adalah kata dalam Bahasa Sunda, "sindang" artinya mampir dan "kasih" yang artinya juga sama dalam Bahasa Indonesia. Kemudian berubah menjadi Purwakarta, "purwa" yang artinya permulaan dan "karta" yang artinya ramai merujuk pada keadaan kota yang mulai ramai setelah dijadikan kota penting dalam pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Barat.


Sebelum Era Pemerintahan Dedi Mulyadi

Persis seperti yang dibahas sebelumnya, Purwakarta adalah ibu kota Karawang dan sudah menjadi destinasi perekonomian di era kolonial Belanda yang kemudian menjadi kabupaten sendiri pada tahun 1968. Di kota ini hingga hari ini masih menjadi tempat berdagang dari beberapa keturunan Arab dan Cina. Di Pasar Rebo adalah wilayah perdagangan keturunan Arab yang dulunya selain berdagang juga sembari menyebarkan agama Islam. Di Pasar Rebo ini mereka berdagang permadani, karpet dan berbagai komoditi dari tanah kelahiran mereka yang sampai hari ini pun masih sama. Sedangkan keturunan Cina berdagang di Pasar Jumat yang hingga kini pun masih berdagang kebutuhan elektronik dan kebutuhan rumah lainnya. 


Sementera warga asli berdagang komoditi yang khas yaitu keramik ada di sekitar Kecamatan Plered dan juga sate maranggi yang akhirnya meluas dan terkenal se-Indonesia. Tak ayal jika kita mendengar kata keramik yang terlintas adalah Plered dan sate maranggi yang terlintas adalah Purwakarta yang menjadikan kedua komoditi ini melekat pada kota tersebut.

Purwakarta Dalam 3 Menit

Seteleh Era Pemerintahan Dedi Mulyadi

Di masa pemerintahan Dedi Mulyadi Purwakarta mengalami perubahan kota yang cukup besar. Dimulai dari tata kota dan gedung yang banyak berubah juga banyak pula dibangun tugu monumen dan patung dari sejarah-sejarah Jawa Barat dan sejarah pemimpin di Indonesia. Pada pemerintahannya yang dimulai pada tahun 2013 pembangunan mulai dilaksanakan. Dedi Mulyadi mulai menginisiasi pembangungan patung dari sejarah pewayangan di sekitaran Purwakarta, tak heran jika hampir di setiap sudut kota akan ditemukan nama dari tokoh pewayangan Sunda. Di sekitar Situ Buled atau yang kini dikenal Taman Air Mancur Sri Baduga dibangun patung badak putih untuk mengenang sejarah badak yang sering mandi di tempat tersebut sebelum kepunahannya 200 tahun yang lalu. Di sini pula diadakan event  air mancur mingguan yang sangat diminati warga Purwakarta.

Taman Air Mancur Sri Baduga

Untuk monumen bersejarah Indonesia dibangun di Taman Pembaharuan yaitu monumen Ir. Sukarno dan Moch. Hatta dan KH. Abdurrahman Wahid yang posisinya berseberangan di kanan kiri jalan yang tingginya mencapai 7 meter hasil karya pematung asli Purwakarta. Di Jalan Sudirman pun sama dibangun monumen patung Jend. Sudirman untuk mengenang jasa beliau tapi tak setinggi patung Ir. Sukarno.

Monumen Taman Pembaharuan Purwakarta

Pada tahun 2013 dengan pemrakarsa Bupati Dedi Mulyadi pula diadakan event yang mendapatkan rekor Muri yaitu pelepasan lampion terbanyak se-Indonesia, sekitar 17.480 lampion diterbangkan saat itu. Dari event tersebut di sekitaran Kota Purwakarta hingga hari ini masih dihiasai dengan lampu lampion berwarna merah dan putih yang akan mewarnai kota di malam hari. Kemudian di tahun 2016 diadakan sebuah event yang juga mendapatkan rekor Muri yang kedua yaitu permainan egrang terbanyak se-Indonesia yang dihadiri lebih dari 1000 peserta dimulai dari Jalan Veteran sampai menuju alun-alun Purwakarta.

lampion Purwakarta

Lalu kota ini juga mendapatkan simbol baru yang melambangkan kota yang akan terus berkembang. Hampir di setiap sudut kota akan ditemukan lambang tersebut yang berupa kuncup yang sebentar lagi akan mekar. 

simbol baru Purwakarta

0 Comments