Type something and hit enter

author photo
By On
Trip ke Jakarta kali ini agak berbeda dengan perjalanan yang lain, karena kali ini bersama istri. Yang biasanya jalan dengan rombongan teman-teman seperjuangan sekarang bersama teman sehidup semati. Perjalanan naik travel yang cukup lancar Bandung-Jakarta walaupun sempat macet di beberapa titik tapi bukan jadi masalah penting karena kami sudah ikhlas memang Jakarta kota megapolitan, bukan metropolitan lagi. Sebenarnya saat tiba di Jakarta kami enggak langsung ke Jakarta Aquarium, hari pertama sempat ada beberapa urusan yang harus dibereskan di Jakarta Pusat. Besoknya barulah kami berencana untuk sedikit liburan colongan. Nongkrong-nongkrong tipis kalau kata anak jaman sekarang.  

Sebetulnya istri yang mengajak ke tempat ini, karena saya pun penasaran jadi hayuk aja. Serius, sebelumya saya enggak cukup tau tentang Jakarta Aquarium ini seperti apa. Sedikit searching tempat dan lokasi ternyata lokasinya di Jakarta Barat, sedangkan kami sedang di Jakarta Pusat. Yang jadi ketua koordinator acara adalah sang istri dan beliau menyarankan untuk bermalam di salah satu hotel di Mall Kelapa Gading Jakarta Utara, karena mungkin ada voucher biar lebih murah. Enggak usah disebut nama hotelnya Hotel Pop.

Besoknya karena kebetulan hari Jumat sebagai laki-laki muslim haruslah itu yang namanya Jumatan. Dan ekstra kebetulan di depan hotel adalah Masjid Raya Al-Musyawarah jadi ane Jumatan di sana, gan. Selesai Jumatan lalu melipir lewat jalan pintas masuk ke mall kita berburu makanan. Setelah kenyang lalu packing dan check out kami bersiap ke Jakarta Aquarium.

Dengan semangat yang harus dipacu karena cuaca sedang panas-panasnya kami berangkat dengan taksi online ke tempat tujuan. Ngeng lah itu taksi melaju melewati jalan tol dalam kota dan ajaib kita sampai di areal mall bernama Neo Soho Podomoro City Central Park. "Loh, kita ke mall?", tanya saya. "Iya, tempatnya di dalem", jawab dia. Agak kaget sih karena tak sesuai ekspektasi. "Di mall ada gelanggang air?", pikirku. Tapi ternyata memang benar adanya, letaknya di lantai bawah. Udah pasti karena berton-ton air enggak mungkin disimpan di atas mall. Pencahayaan di area masuk mulai berbeda, sedikit gelap dengan ornamen bawah laut di sana-sini. Karena kami sudah pesan tiket online jadi tak perlu lah itu antri beli tiket. Lalu kami masuk dan ada sesi foto sebelum masuk.

Jakarta Aquarium

Kesan awal adalah wow, ini beda dari sea world. Pikiranku selalu ah mungkin ini sama kayak sea world, tapi ternyata beda. Pencahayaan hampir seluruhnya menjadi kebiruan. Aquarium tabung melingkar menjulang ke atas dengan berisi ikan bermacam-macam jenis. Hampir seluruhnya adalah ikan laut.



Jakarta Aquarium

Ini tempat yang asik untuk agenda liburan keluarga dengan anak-anak tentunya. Anak-anak pasti sangat senang ada di antara ikan-ikan yang jarang disaksikan langsung di aquarium lain. Untuk yang gemar swafoto atau selfie sudah pasti juga bergembira. Tak perlu khawatir tak ada guide, karena untuk beberapa spot ada tablet yang berisikan tentang informasi dari ikan-ikan yang sedang kita saksikan, tinggal geser. 


Jakarta Aquarium

Beberapa spot sangat instagramable, kita bisa masuk ke lubang yang sudah disediakan untuk bisa foto seolah-olah ada di dalam aquarium. Tak hanya satu, tapi ada beberapa. Seperti yang saya bilang tadi untuk pecinta selfie pasti betah seharian di sini. Masuk lebih jauh lagi ke dalam kita bisa menemukan area binatang darat, tapi hanya sedikit. Di antaranya ada kadal-kadalan, kumbang-kumbangan dan serangga yang lain.

Jakarta Aquarium

Ada juga area yang khusus untuk ubur-ubur laut. Beragam jenis dan spesies ada di situ. Tentunya di aquarium yang berbeda. Ada satu yang disesalkan, kenapa harus ada yang mati. Saya lihat ada beberapa ubur-ubur bertentakel panjang yang mati dan itu cukup membuat sedih, begitupun ada beberapa kumbang yang mati. 

Jakarta Aquarium

Masih tak jauh dari areal ubur-ubur ada satu aquarium yang memperagakan secara langsung pertumbuhan embrio dari hiu bambu. Mulai dari usia embrio awal sampai dengan umur embrio sepuluh minggu. Hiu tidak bertelur seperti ikan-ikan ovivar yang lain, tapi ovovivipar. Bertelur di dalam perut lalu kemudian melahirkan anak-anaknya.
 
Jakarta Aquarium

Lebih jauh lagi di dalam ada area untuk bisa bermain air, tapi bukan berenang hanya ada beberapa hewan yang bisa kita pegang. Untuk penguin pun ada tapi sayangnya sepertinya bukan diperuntukkan untuk keadaaan darurat, terima kasih, 86. Maksudnya, bukan untuk diperlihatkan untuk pengunjung aquarium karena kita hanya bisa menyaksikan di spot yang sedikit, lebih banyak untuk pengunjung restoran yang sedang makan. Kita lanjutkan lagi tur dan di ujung lorong kita akan menemukan area untuk teatrikal putri duyung. Tapi sayang kami tak sempat untuk menunggu jadi kami lanjutkan untuk segera menyaksikan pertunjukkan 5D.

Jakarta Aquarium

Sayang seribu sayang kami tidak sempat juga untuk berfoto di dalam ruangan 5D simulator. Jadi ruangan itu tertutup dan hanya boleh diisi oleh sepuluh orang kalau saya lupa dan di dalam ruangan itu kita diajak seolah-olah sedang berada dalam kapal selam dan diajak untuk menyaksikan keindahan bawah laut. Oh iya, ada penarasi yang menceritakan kondisi bawah laut memakai bahasa Inggris.  Sesuai dengan namanya 5D simulator ini memiliki layar penuh di ketiga sisi depan, kiri dan kanan. Sangat mirip seperti seolah-olah kita sedang berada di bawah laut dalam kapal selam. Tidak seperti di bioskop, kita semua berdiri. Dan, ada efek air menyembur saat kaca kapal selam dibuat retak oleh ikan hiu dan lantai segi empat itu pun ikut bergerak. Seru banget! Pertunjukkannya hanya berlangsung sepuluh menit dan kita dibawa ke permukaan lagi. Dan selesai, kita semua keluar ruangan gelap itu.

Setelah puas dengan semua pertunjukkan kami pun bergegas untuk mengejar travel. Bahaya kalau sampai ketinggalan. Dan kata bijak untuk hari itu adalah "sempurna".

Jakarta Aquarium

Untuk video dokumentasi klik di sini

2 Comments