![]() |
Oda Nobunaga |
Di buku sebelumnya dijelaskan masa muda Nobunaga yang serampangan dan urakan. Dengan julukan "Si Kuda Kongkong" atau julukan yang lain "Si Bodoh Besar" Nobunaga tak ambil pusing dan tetap dengan tabiatnya yang seperti itu bahkan menganggap merekalah yang bodoh. Di buku yang kedua ini memasuki babak baru karena Nobunaga sudah memiliki kastelnya sendiri sebagai pusat komandonya. Ada karakter yang harus kita tahu lebih jauh di sini yaitu Kinoshita Tokichiro.
Sama seperti di buku pertama, di buku yang kedua ini pun penggambaran tokoh tidak terlalu dalam. Kita akan sulit menggambarkan bentuk wajah si anu seperti apa dan si anu seperti apa. Kita hanya akan diajak untuk mengikuti alurnya yang cepat dan juga akan selalu menemui tokoh baru di setiap chapter-nya. Untuk kalian yang ingin memperdalam karakter jadi agak susah untuk menerka tokoh ini seperti apa. Tapi dari semua tokoh yang dekat dengan Nobunaga ada satu orang yang menonjol sebagai bawahannya dan akan selalu ada di setiap plot, yaitu Kinoshita Tokichiro atau "Monyet."
Dari awal sampai akhir kita akan selalu disuguhkan kata "Monyet" yang dikeluarkan Nobunaga untuk Tokichiro. Yang harus kita tahu kenapa Nobunaga memanggil Tokichiro dengan "Monyet"? Di buku ini tidak akan gamblang menjelaskan kenapa Tokichiro dipanggil monyet. Dari gestur Nobunaga tidak ada maksud untuk merendahkan Tokichiro tapi justru saking dekatnya Nobunaga dengan Tokichiro dan sudah memercayainya sebagai bawahan yang bisa diandalkan. Untuk mengenal Tokichiro lebih jauh ada satu buku yang bisa menjadi rujukan sehingga kita bisa lebih memahami karakternya dan jadi lebih menghayati buku kedua Oda Nobunaga ini.
![]() |
Toyotomi Hideyoshi |
Toyotomi Hideyoshi, itulah nama asli Kinoshita Tokichiro. Ia anak petani yang miskin dan cukup keras kepala di usianya yang masih anak-anak. Ia tak menyelesaikan pendidikannya di kuil dan memilih menjadi gelandangan di kota. Tapi kesampingkan itu semua karena Hideyoshi kecil ini yang kemudian akan menjadi tangan kanan Oda Nobunaga. Perawakannya kecil dan tidak pantas untuk ukuran samurai. Tapi otaknya cerdas dan memiliki strategi taktis untuk menyelesaikan masalah di dalam kastel maupun di peperangan. Di buku "Strategi Hideyoshi" ini akan diulik tuntas kisah awal hidup Hideyoshi sampai akhirnya menjadi bawahan penting Nobunaga. Di buku ini juga kita bisa tahu kenapa Nobunaga memanggil dia "Monyet", tentu karena bentuk wajahnya yang menurut Nobunaga jelek dan mirip monyet.
Kembali ke cerita di buku kedua ini, kita akan disuguhi dengan intrik dan trik untuk saling menjatuhkan justru di dalam tubuh klan Oda itu sendiri. Setelah Oda Nobuhide wafat tampuk kepemimpinan kosong dan diperebutkan oleh Nobunaga dan Nobuyuki. Mereka akan saling menjatuhkan dan saling menyingkirkan satu sama lain dengan strategi dan kelicikan yang mereka punya. Nobuyuki akan terus mengejar Nobunaga begitu pula Nobunaga akan terus menghindar dan melancarkan serangan di waktu yang pas. Kehadiran Toyotomi Hideyosi atau di buku ini telah menjadi Kinoshita Tokichiro sangatlah penting. Ia yang akan memberikan nasihat-nasihat penting dan juga melancarkan tugasnya sendiri yang ditunjuk langsung Nobunaga untuknya.
Putri Noh, atau Nobunaga sering memanggil istrinya ini dengan panggilan "Onoh", juga tak kalah penting dalam buku kedua ini. Dalam beberapa urusan Nobunaga mendapat inspirasi dari istrinya tersebut. Juga suguhan gambaran romantis versi mereka akan kita simak di pertengahan cerita. Jangan bayangkan romantis versi barat karena tak akan ditemukan di buku ini.
Denyut dari buku kedua ini tentu saja peperangan dan kemenangan. Perang dan menang adalah penting dalam cerita ini karena Nobunaga adalah orang yang pantang kalah. Di cerita yang lain justru Nobunaga digambarkan orang yang bengis dan tak kenal ampun. Tapi di buku kedua ini tak ada penggambaran seperti itu justru kita akan mengetahui keterampilan pikirannya dalam mengolah strategi perang untuk menguasai Jepang dan menyatukannya.
![]() |
Oda Nobunaga |
Buku Ketiga di sini
0 Comments