Sejarah Minas Tirith Berdasar Pada Buku The Silmarillion

Tentu kita sudah sangat mengenal benteng Minas Tirith dari film trilogi The Lord of The Rings. Sebuah benteng terakhir pertahanan saat perang besar terakhir melawan pasukan Sauron. Sebuah benteng putih peninggalan bangsa Eldar yang kemudian dikelola oleh Orodreth selama ratusan tahun. Benteng yang menahan ribuan orc hybrid (Uruk Hai) buatan Saruman, cave troll dan beragam troll lain, pasukan bergajah Easterling dan tak lupa Nazgul bawahan kesayangan Sauron di perang besar terakhir.

Di akhir abad awal jauh berabad-abad sebelum Frodo lahir, Finrod Felagund yang merupakan salah satu nenek moyang bangsa Elves yang juga anak Finwe anak Illuvatar pertama membangun sebuah benteng untuk mengawasi gerak-gerik Morgoth di area sungai Sirion. Seperti sebelumnya sudah diketahui bahwa Morgoth lari dari Valinor setelah membuat kerusakan di sana lalu mendirikan bentengnya sendiri di Angband. Untuk mengawasinya dibuatlah benteng tersebut. Benteng tersebut lalu diserahkan pada Orodreth sepupu dari Finrod untuk dikelola sementara Morgoth memberi mandat pada Sauron kaptennya pada saat itu untuk memata-matai benteng tersebut. 

Sauron sama seperti tuannya, wujudnya adalah spirit dan  bisa berubah bentuk sesuai dengan kehendaknya. Ia bisa berubah bentuk menjadi wujud baik dan juga wujud yang menyeramkan. Selama proses memata-matai Sauron akhirnya menemukan celah untuk menyerang benteng tersebut. Celah tersebut diakibatkan berkurangnya kekuatan bangsa Elves dan bangsa Edain (manusia)  yang saat itu sudah beraliansi.  Benteng itu pada kalanya masih dipegang oleh Orodreth namun kekuatannya semakin berkurang akibat dua tahun gempuran gencar-gencaran Morgoth ke wilayah bangsa Noldor. Akibatnya Orodreth kalah dalam kekuatan dan benteng itu direbut paksa dari tangannya dan namanya diubah oleh Sauron menjadi Tol-in-Gaurhoth.

Bertahun-tahun Tol-in-Gaurhoth menjadi benteng tambahan bagi Sauron di bawah lisensi Morgoth dengan penjagaan ketat serigala-serigala raksasa bawahan Morgoth. Di sanalah Beren dipenjara selama bertahun-tahun atas pencarian batu silmaril yang gagal ia laksanakan. Pun di sana Finrod raja Noldor dipenjara akibat kekalahan perang gencar dua tahun sebelumnya. Beren berhasil selamat atas bantuan Luthien kekasihnya yang datang bersama Huan si anjing Elves gagah perkasa. Huan merangsek masuk mengalahkan penjagaan serigala raksasa bawahan Morgoth. Sayangnya Finrod menemui ajalnya di sana, lalu Luthien bersama Huan menjadi partner atas kemenangannya dan merebut kembali benteng tersebut melawan Sauron walaupun akhirnya berantakan dan hancur. Sauron menyerah dan kabur dari sana.

Berselang tahun kian berlalu terciptalah kerajaan manusia di Numenor atas keputusan Elros yang  menjadi raja pertama yang agung dan benteng tersebut masih menjadi benteng terkuat dan dinamai Minas Anor namun sayangnya Numenor pun harus hancur juga lagi-lagi atas gangguan wilayah dari Morgoth dan Sauron namun mereka tidak berhasil mengambil alih.  Lama berselang akhirnya kerajaan Gondor pun didirikan oleh Isildur dan Anarion yang dimana Isildur masih jalur keturunan Elros. Gondor saat itu adalah sister kingdom dari Arnor dan benteng putih tempat dimana pohon putih berada dan belum mati. Kini Minas Anor dikenal dengan nama Minas Tirith.